Saturday, January 22, 2011

UNTUKMU YANG BERJIWA HANIF

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad): Hendaklah engkau menurut ugama Nabi Ibrahim, yang berdiri teguh di atas jalan yang benar; dan tiadalah ia dari orang-orang musyrik. [An-Nahl:123]

[Then We revealed to you, [O Muhammad], to follow the religion of Abraham, inclining toward truth; and he was not of those who associate with Allah. ]


SUNGGUH HIDAYAH menuju Islam yang hakiki itu merupakan kenikmatan yang terbesar dalam kehidupan manusia, karena ia adalah kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat. Orang-orang terdahulu telah mengorbankan semua yang ada pada diri mereka untuk meraihnya. Jalan itu pula kiranya yang ditempuh oleh para Nabi dan Rasul dalam mendakwahkan kalimat tauhid untuk mengesakan Allah سبحانا وتعاﱃ.


TUJUAN HIDUP


Setiap manusia sepakat dengan tujuan hidup, yaitu mencari dan menggapai kebahagian. Semua manusia ingin hidup bahagia, hanya saja kebanyakan manusia salah dalam mencari jalan kebahagiaan, banyak yang memilih sebuah jalan hidup yang ia sangka disana ada pantai kebahagian, padahal ia adalah jurang kebinasaan.
Banyak orang menyangka kebahagian itu ada pada harta, karenanya ia berletih-letih dan berpeluh mencari sumber-sumber harta. Setelah ia memperoleh harta tersebut, hatinya tetap gundah dan perasaan selalu gelisah, dalam harta yang banyak itu terdapat jiwa yang rapuh.

Banyak pula yang menyangka bahwa pangkat dan kekuasaan itu adalah kebahagian, tetapi setelah pangkat dan kekuasaan diperoleh kebahagiaan semakin jauh darinya, yang terdengar hanya keluh kesahnya.

Friday, January 21, 2011

MENGETUK PINTU-PINTU PERTOLONGAN ALLAH

PERTOLONGAN ALLAH ITU PASTI !

"Wahai orang-orang yang beriman, kalau kamu membela (ugama) Allah nescaya Allah membela kamu (untuk mencapai kemenangan) dan meneguhkan tapak pendirian kamu. " (Muhammad: 7)

Firman Allah tersebut menegaskan rumusan pertolongan Allah yang bersifat timbal balik, sebagai kesinambungan daripada ketaatan yang tinggi kaum beriman. Bantuan dan pertolongan Allah tidak akan datang begitu saja. Allah tidak akan memberi bantuan itu secara percuma.
Allah سبحانا وتعاﱃ menghendaki bahawa pembelaan-Nya kepada orang-orang beriman terwujud dengan adanya usaha daripada diri mereka sendiri, agar mereka mencapai kematangan dari celah-celah kesulitan yang mereka alami. Seseorang akan mencapai kematangan ketika potensi dan kekuatan terpendamnya bangkit. Dan keadaan ini tidak akan wujud kecuali ketika ia berhadapan dengan merbahaya. Ketika seseorang melakukan usaha membela diri dan menghimpun seluruh tenaganya untuk sesuatu yang mengancam aqidah, prinsip dan kehidupannya, di sanalah seluruh kekuatannya akan bangkit.


Thursday, January 20, 2011

JANGANLAH BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH


INGIN POPULARITI?

"Jika sekadar ingin popular, kencing saja telaga zam-zam !!"  - Pepatah Arab 

YA, kalau sekadar ingin dikenali, lakukan sesuatu yang aneh. Kencing dalam telaga zam-zam maka satu dunia akan kenali kita. Persoalannya bagaimana kita ingin dikenali. Budaya Selibriti telah berjaya merosakkan sekian banyak jiwa dan maruah. Manusia berlumba-lumba mencari populariti dan mereka memang boleh mencapainya kerana ianya bukanlah terlalu sukar. Lebih menyedihkan penyakit ini turut menjangkiti pendakwah-pendakwah Islam.
Beberapa nama yang terselit dicelah-celah lipatan sejarah yang mungkin tidak dirasai oleh masyarakat dizaman mereka tetapi ternyata nama-nama mereka masyhur di persada langit.


Julaibib رضي الله عنه pemuda miskin yang tak berharta dan rupa. Hidupnya merempat bahkan suatu hari ia lalu didepan baginda Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم   lalu ditegur lembut oleh baginda صلیﷲ علیﻪ و سلم
    "Apa kamu tidak ingin berkahwin wahai Julaibib" lalu responnya ringkas "Dengan siapa ya Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم  ?" "Siapakah orang yang sanggup mengahwinkan puterinya pada saya?"
Ya, siapa yang sanggup mengahwinkan anaknya dengan pemuda hodoh dan hitam serta tiba di Madinah tanpa diketahui nasab keturunannya. Sedangkan tidak tahu nasab keturunan itu adalah satu kecacatan sosial bagi masyarakat arab. Kainnya usang. Pakaiannya lusuh. Kakinya pecah-pecah tak beralas. Tak ada rumah untuk berteduh. Tidur merempat berbantalkan tangan, berkasutkan pasir dan kerikil. Tak ada harta. Minum hanya dari kolam umum yang diceduk dengan tapak tangan yang hitam dan kasar.

HATI MEMBENTUK SIAPA DIRI KITA


BILA
disebut tentang hati dan perasaan, perkara yang terlintas difikiran kita selalunya adalah kisah cinta antara dua insan. Kisah-kisah cinta seperti Adam dan Hawa, Laila dan Majnun, Shah Jehan dan isterinya serta pelbagai lagi kisah cinta sentiasa diperkatakan masyarakat. Tidak dinafikan, cinta antara suami isteri adalah suatu perhubungan yang indah dan diredhai Allah سبحانا وتعاﱃ , serta menjadi bukti kekuasaan Allah, seperti disebut dalam Al-Quran, Surah Ar-Rum, ayat 21.
    “Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Ia menciptakan untuk kamu (wahai kaum lelaki), isteri-isteri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikanNya di antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi keterangan-keterangan (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.” [Surah Ar-Rum, 30:21]

MUSIBAH YANG SEBENAR

Musibah yang sebenarnya ialah musibah yang menimpa Deen kita” As Syeikh Mustafa Masyhur.

YA, itulah musibah yang sebenarnya, apabila kita kehilangan hidayahNya lalu hidup dalam kegelapan dan teraba-raba mencari hakikat diri. Bayangkan kehidupan tanpa hidayah, tanpa keimanan serta keyakinan kepada hari pertemuan dengan Allah سبحانا وتعاﱃ. Manusia yang bagaimanakah agaknya diri kita; tentunya kita tidak takutkan dosa lalu terjun ke dunia kotor dan hina serta hidup bergelumang dosa.

Saya pernah melalui kehidupan yang kelam tanpa petunjuk Robbani, saya pernah merasai keluh kesah hidup tanpa iman dan saya juga pernah menempuhi kematian hati apabila tidak dapat membezakan antara dosa dan pahala. Kehidupan tanpa makna dan penuh kesia-siaan. Hinggalah ketika umur saya memasuki 23 tahun, ada insan yang begitu bersabar untuk mendidik saya agar saya mengenali Allah sebagai Ilah dan Robb. Sejak itu saya memulakan pendakian yang payah untuk meninggalkan masa silam yang gelap dan penuh kekotoran. Hampir 2 atau 3 tahun saya tidak mampu mendengar ayat “Allah tarik balik hidayahNya” apatah lagi menyebutnya. Saya tidak dapat menahan air mata apabila terbayangkan segala keengkaran kepada Allah سبحانا وتعاﱃ dan kegelapan hati yang membutakan mata. Saya juga tidak dapat bayangkan saya kembali kepada kehidupan yang kelam.

EDISI KHAS - MUNAJAT DIKESUNYIAN MALAM

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, agar tunduk hati mereka untuk mengingat Allah dan tunduk pada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya yang telah diturunkan Al Kitab kepadanya, setelah berlalu masa yang panjang lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.“(al Hadid :16)

AGAR beban terasa ringan, ada baiknya kita sejenak luangkan waktu untuk tumpahkan duka dan curahkan perasaan, mengadukan kelemahan kita kepada yang Maha Kuat, mengakui kekerdilan diri kepada yang Maha Besar, menyambung nafas kita yang tersenggal-senggal itu dengan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu di sepertiga malam terakhir, di keheningan malam, di kala makhluk Allah larut dalam dekapan mimpi.  Kala Tuhan semesta alam turun ke langit dunia untuk mendengarkan bisikan hamba-Nya.
Solat Tahajjud (disebut Qiyamullail, bagi sesetengah orang) merupakan sarana berkomunikasi seorang muslim dengan Rabbnya, di mana ia merasakan keleazatan munajat dengan Pencipta, berdoa, beristighfar, bertasbih, dan memuji-Nya. Dengan harapan kiranya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang mempermudah semua aspek kehidupan hamba-Nya, baik pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara.  Begitu pula aspek dakwah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya maupun politik.  Dia akan dekat dengan Rabbnya, diampuni dosanya, dihormati sesama, dan menjadi penghuni surga  yang disediakan untuknya.

Diperturunkan dan disajikan firman-firman Allah dan Hadith-Hadith Nabi keutamaan qiyamullail.  Semoga memberikan motivasi kepada kita menjadi orang yang dekat dengan Allah, mulia di sisi Allah dan di sisi manusia dan akhirnya menjadi penghuni Syurga.


Di antaranya ayat-ayat al Quran yang menganjurkan bangun di waktu malam dan beribadah iaitu:


Firman Allah سبحانا وتعاﱃ ertinya:
    “Ahli-ahli Kitab itu tidaklah sama. Di antaranya ada golongan yang (telah memeluk Islam dan) tetap (berpegang kepada ugama Allah yang benar) mereka membaca ayat-ayat Allah (Al-Quran) pada waktu malam, semasa mereka sujud (mengerjakan sembahyang)
    Mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), dan mereka pula segera pada mengerjakan berbagai-bagai kebajikan. Mereka (yang demikian sifatnya), adalah dari orang-orang yang salih.

    Dan apa sahaja kebajikan yang mereka kerjakan, maka mereka tidak sekali-kali akan diingkari (atau disekat dari mendapat pahalanya). Dan (ingatlah), Allah sentiasa mengetahui akan keadaan orang-orang yang bertaqwa.” (Ali Imran: 113 – 115)

Monday, January 17, 2011

HATI - TUMPUAN PANDANGAN ALLAH


HATI merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Hati ini tidak akan terlepas dari tanggung jawab yang dilakukannya kelak di akhirat, sebagaimana firman Allah:
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya.” (Al-Isra: 36)

Dalam tubuh manusia kedudukan hati dengan anggota yang lainnya adalah ibarat seorang raja dengan seluruh bala tentara dan rakyatnya, yang semuanya tunduk di bawah kekuasaan dan perintahnya, dan bekerja sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

MENJAGA KEIKHLASAN

RAMAI yang bertanya kepada saya bagaimana nak jaga keikhlasan hati ketika beramal atau melakukan kebaikan?

Ada satu perkara yang perlu kita fahami iaitu IKHLAS ini adalah buah atau natijah dari keimanan dan ketaatan kepada Allah سبحانا وتعاﱃ . Ikhlas tidak dibina diatas dasar yang tidak jelas atau diawang-awangan. Apabila kita benar-benar merasai hakikat kebesaran dan keagungan Allah disamping menyakini segala janji-janji dan ancaman-ancamanNya serta meyakini hari pertemuan denganNya maka ketika itu pohon keimanan yang ada pada jiwa kita mula mengeluarkan buahnya untuk kita petik dan menikmati kemanisannya.






IMAN TIDAK TIMBUL SECARA AUTOMATIS


Ya, buah Ikhlas itu manis dan harum. Namun tak semua pohon Iman itu mengeluarkan buah atau hasil. Tidak semua pula yang tahu memetik buahnya untuk menikmati anugerah Allah yang agung ini. Mungkin kita perlu tanya: Adakah benihnya baik, ada tanahnya telah kita gemburkan dan bajai dengan baik, adakah air yang kita sirami cukup dan sebagainya?

Iman tidak akan tumbuh secara mukjizat (Bicara Hidayah; automatis). Kita perlu tanamkan benih yang asli dan baik; kita perlu bangunkan iman itu diatas asas keimanan dan kesedaran yang betul, bukan kerana keturunan atau warisan tetapi kita perlu melalui proses.