Monday, January 3, 2011

SETIAP KESALAHAN ADALAH BEBAN


KESALAHAN  yang pernah kita lakukan adalah beban. Mengingatnya membuat kita malu pada diri sendiri. Melupakannya akan menjadikannya catatan hidup yang terus menghantui.

Setiap orang pernah berdosa. Namun ada orang yang sudah mulai meninggalkannya.  Tetapi ada juga yang sedang intensif melibatinya.  Bahkan ada juga yang sedang merencanakannya. Jadi, ada dosa yang sudah ditinggalkan, ada dosa yang sedang dikerjakan, dan ada juga doa yang sedang direncanakan.

UNTUK DOSA YANG TELAH KITA LAKUKAN, kita harus meninggalkannya.  Kita mengakui kepada diri sendiri bahwa kita telah melakukannya.   Kita menyesal telah mencoreng diri, dan takkan mengulangi.  Kita tidak boleh melupakan dosa kita dalam hati… Justru kita harus mengingatnya agar kita tidak merasa diri suci, dan menjadikannya pijakan memperbaiki diri.

UNTUK DOSA YANG TENGAH KITA LAKUKAN, biasanya nafsu kita terus memberi kita pembenaran atas dosa itu, sehingga kita mungkin terjerumus juga akhirnya. Nasihat dan peringatan tidak kita hiraukan.  Apalagi setan takkan pernah diam mengupayakan kita sebagai temannya. Dan saat dosa mulai kita peragakan, biasanya ia menuntut kita untuk melakukan kesalahan lain yang menjadi pengantar, pemanis, atau pelengkapnya.  Lalu siapakah yang akan menyelamatkan kita dari keterjerumusan ini? (Semoga kita dilindungi oleh-Nya dari kondisi ini.)



Dan UNTUK DOSA YANG DIRENCANAKAN,  duh mudah-mudahan tidak pernah termasuk orang yang pernah merencanakan sebuah dosa. Bahwa kita akhirnya pernah berdosa dan bersalah, namun semoga itu bukan karena kita pernah merencanakannya.  Dosa yang direncanakan jelas bobotnya sangat berbeda dengan dosa yang tidak direncanakan, apalagi dengan dosa yang tidak disengaja, tidak diketahui, atau karena kebodohan diri.

Berbuat salah atau berdosa adalah sebuah tindakan menzalimi diri sendiri.  Itulah sebabnya “berdosa” sering diungkap dengan “menzalimi diri” (zhalamna anfusana).  Berdosa adalah tindakan yang menggelapkan hati dan menyakiti diri.  Karena, setiap dosa kelak akan dibebankan pada pelakunya.   Dan beban itu akan terus menyiksanya, sampai ia dibersihkan.

Sungguh setiap kesalahan adalah beban.  Setiap dosa adalah tanggungan. Semakin besar kesalahan kita, semakin tertekan diri kita… Makin banyak dosa kita, makin berat hidup kita jalani. Stress, tekanan, masalah, dan kesulitan hidup adalah akibat dari semua kesalahan yang telah kita kerjakan. Tidak karena yang lainnya.

Kesalahan akan menghambat keunggulan… Dosa akan mewariskan kesulitan… Kesalahan akan mengubah setiap kebaikan menjadi keburukan….

Maka, kesalahan manakah yang belum kita lepaskan? Dosa manakah yang belum kita turunkan dari pundak yang kian rapuh ini?

Yang sangat kita cemaskan, adalah kita segera dipanggil-Nya sebelum kita sempat menyadari dan ikhlas menghadap-Nya; kita ditarik dengan paksa sebelum kita sempat menemui-Nya di dunia dengan sukarela.

Semoga kita bergerak lebih tegak, melangkah lebih terarah, makin pasti menjadi baik..

Allahummaghfirlanaa maa taqaddama wa maa ta`akhkhara.

Shared By Bicara Hidayah
23 Muharram 2010


Shared By Bicara Hidayah