Saturday, January 1, 2011

PESONA DUNIA

    ZAID bin Arqam berkata, “Kami pernah bersama Abu Bakar ash-Shiddiq ra, kemudian ia meminta minuman, maka dibawakan kepadanya air dan madu. Ketika minuman itu didekatkan ke mulutnya, tiba-tiba ia menangis sehingga para sahabatpun ikut menangis.   Para sahabat berhenti menangis tapi ia terus menangis. Abu Bakar ra tak henti menangis sehingga para sahabatnya menduga mereka takkan mampu menanyakan sebabnya.   Hingga akhirnya Abu Bakar ra mengusap kedua matanya, dan segera para sahabat menanyakan padanya,  “Wahai khalifah Rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis?” 
    Abu Bakar ra lantas lantas menjawab, “(Aku teringat ketika) pernah aku bersama Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سل, kemudian aku melihat ia menolak sesuatu dari dirinya, padahal aku tidak melihat seorangpun bersama beliau.  Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah sesuatu yang baru saja engkau tolak dari dirimu?”   Rasulullah menjawab,
    “’Baru saja dunia  menjelma dalam sesuatu bentuk dari dirinya.   Maka aku berkata padanya, “Menjauhlah engkau!“, lalu dunia itu pergi, namun kembali beberapa saat kemudian dan berkata padaku, “Sesungguhnya engkau dapat menyelamatkan diri dariku (pesona dunia), tapi niscaya orang-orang sesudahmu tidak akan dapat menyelamatkan diri dariku (pesona dunia). (Diriwayatkan oleh al-Bazzar dan al-Hakim, dishahihkan sanadnya) 


DUNIA YANG MENIPU DAN MELALAIKAN
Inilah pesona dunia, dimana banyak orang siap menghamba untuk mendapatkannya.  Pesona pantai yang indah hingga gunung yang sejuk, pesona mobil yang nyaman hingga kapal pesiar yang mewah, pesona rumah yang besar hingga pusat-pusat hiburan keluarga yang bertebaran, pesona layanan kelas satu di restoran mewah hingga menikmati perjalanan kelas satu ke kota-kota indah di dunia ini, pesona memiliki banyak anak hingga pesona dihormati banyak orang, pesona memiliki uang banyak yang siap memiliki apapun yang kita ingini, pesona wanita cantik hingga pesona makanan dan minuman lezat, halal maupun haram, dan masih ada berjuta-juta jenis lagi berbagai pesona dunia lainnya yang siap menghibur para pecinta pesona dunia.

 
1.  KEHIDUPAN DUNIA ADALAH KEHIDUPAN
YANG RENDAH DAN SEMENTARA

Allah mengilustrasikannya seperti air hujan yang menyuburkan tumbuhan sampai jangka waktu tertentu dan akhirnya tumbuhan itu menjadi kering.  Allah berfirman,
    ”Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai pula perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan ia laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada orang-orang yang berpikir” (QS 10: 24)


2. KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH PERMAINAN, 
MELALAIKAN DAN KESENANGAN YANG MENIPU

Firman Allah سبحانا وتعاﱃ ,
    ”Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS, Al-Hadid : 20)
Firman Allah سبحانا وتعاﱃ ,
    “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan صلیﷲ علیﻪ و سلah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”(QS, Ali Imran : 14)
Firman Allah سبحانا وتعاﱃ ,
    “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainulyaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS, At-Takatsur: 1-5).
Firman Allah سبحانا وتعاﱃ ,
    “Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah”. (QS, Fathir : 5)


3. KEHIDUPAN AKHIRAT ADALAH KEHIDUPAN 
YANG SESUNGGUHNYA, KEHIDUPAN YANG KEKAL

Firman Allah سبحانا وتعاﱃ ,
    “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (QS, Al-‘Ankabut: 64)
Firman Allah سبحانا وتعاﱃ ,
    “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri dan dia ingat akan Tuhannya, lalu dia shalat. Tetapi kamu (orang yang ingkar) memilih dunia, padahal akhirat itu jauh lebih baik dan lebih kekal.” (QS, Al A’laa :14-17)









DUNIA YANG TIDAK ADA NILAINYA

Para pecinta dunia hanya berpikir bahwa adalah tak mungkin Tuhan menciptakan dunia yang sangat sempurna, luas dan lengkap ini kalau tidak untuk dinikmati.  Bahkan mereka berpikir tak mungkin Tuhan akan menghancurkan dunia ciptaan-Nya sendiri yang demikian menakjubkan ini melalui suatu bencana kiamat. Pencinta dunia hanya takjub kepada dunia yang luar biasa ini dan tidak pada akhirat karena mereka tidak tahu gambaran mengenai akhirat.

Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سل telah menggambarkan betapa kecilnya nilai dunia ini dibanding akhirat dalam beberapa hadits seperti berikut :









1. Nilai dunia tidak ada artinya 
dibanding dengannilai akhirat

    “Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (Dari Al-Mustaurid ibn Syaddad r.a, Hadits Riwayat Muslim).  
Inilah penggambaran luar biasa yang menunjukkan betapa tak ada nilainya dunia ini dibanding keluarbiasaan alam akhirat.


2. Nilai dunia lebih hina bagi Allah 
dibanding dari nilai bangkaiseekor 
kambing cacat dalam pandangan manusia

    Jabir bin Abdullah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سل berjalan melewati pasar sementara orang-orang berjalan di kanan kiri beliau. Beliau melewati seekor anak kambing yang telinganya kecil dan sudah menjadi bangkai. Beliau lalu mengangkatnya dan memegang telinganya, seraya bersabda, “Siapa diantara kalian yang mau membeli ini dengan satu dirham (saja)?”. Mereka menjawab, “Kami tidak mau membelinya dengan apapun. Apa yang kami bisa perbuat dengannya?” Kemudian beliau صلیﷲ علیﻪ و سل bertanya, “Apakah kamu suka ia menjadi milikmu?”. Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya ia hidup ia adalah aib (cacat), ia bertelinga kecil, apalagi setelah ia menjadi bangkai?”. Maka beliau صلیﷲ علیﻪ و سل bersabda, “Demi Allah, dunia ini lebih hina bagi Allah daripada bangkai ini dalam pandangan kalian.” (HR Muslim) 
Ibarat anak kambing yang cacat dan telah jadi bangkai pula, maka tak seorangpun yang mau memilikinya bahkan memandangnya apalagi menyimpannya; demikianlah Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سل menggambarkan bagaimana Allah سبحانا وتعاﱃ  menilai dunia ini yang diibaratkan lebih rendah dan hina dari bangkai kambing.


3. Dunia tidak ada nilainya di sisi Allah, 
bahkan seberatsayap nyamuk sekalipun

    Sahal Ibn Sa’ad as-Sa’idi ra meriwayatkan bahwa Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سل pernah bersabda, “Seandainya dunia itu ada nilainya disisi Allah bahkan seberat sayap nyamuk sekalipun, tentu Dia tidak akan sudi memberi minum pada orang kafir meskipun seteguk air.” (HR Tirmidzi, shahih).
Hadits ini juga memberi makna bahwa rezeki dan kebahagiaan dunia juga diberikan Allah pada orang kafir maupun fasik, bahkan sering diberikan lebih banyak dibanding yang Ia berikan kepada orang-orang yang sholeh, ini karena nilai dunia yang sangat tidak ada artinya dibanding akhirat.


DUNIA ADALAH LADANG AKHIRAT


Setiap muslim harus mempertimbangkan kepentingan akhirat dalam setiap aktivitasnya. Allah berfirman,
    ”Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedangkan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka, apakah kamu tidak memahaminya? Maka, apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi, kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?” (QS 28: 60-61)


Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سل bersabda:
    “Dunia ini adalah ladang untuk bercocok tanam (tempat melakukan amal ibadah dan amal kebajikan) yang hasilnya dipanen kelak di negeri akhirat.”

Jangan terlena dengan dunia ini, jangan buang-buang waktu, manfaatkan setiap detik hidup kita yang masih tersisa di dunia ini untuk:
  1. Mendekatkan diri kepada Allah سبحانا وتعاﱃ  (taqarrub) dengan memperbanyak dzikir dan amal ibadah lainnya.
  2. Mengerjakan berbagai amal sholeh dan kebaikan walaupun sekedar memberikan sebutir kurma kepada orang lain
  3. Membekali diri dengan takwa
  4. Menggunakan kenikmatan yang diberikan Allah سبحانا وتعاﱃ  (harta, waktu luang, kesehatan) untuk taat kepada-Nya.
  5. Mensyukuri nikmat Allah سبحانا وتعاﱃ  dengan menggunakan nikmat tersebut untuk semakin lebih taat kepada-Nya. Menggunakan nikmat harta, nikmat waktu, nikmat sehat untuk digunakan sebagai sarana dan fasilitas untuk beribadah lebih banyak lagi kepada-Nya.
Semoga kita tidak termasuk umat yang digambarkan Allah سبحانا وتعاﱃ  seperti dalam firman-Nya,
    “Hingga ketika datang kematian menjemput salah seorang dari mereka, ia pun berkata: ‘Wahai Rabbku, kembalikanlah aku ke dunia agar aku biasa mengerjakan amal shalih yang dulunya aku tinggalkan’.” (Al-Mukminun: 99-100)
Atau firman Allah سبحانا وتعاﱃ ,
    “Sebelum datang kematian menjemput salah seorang dari kalian, hingga ia berkata: ‘Wahai Rabbku, seandainya Engkau menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.’ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang waktunya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (Al-Munafiqun: 10-11)


:::: 20 Muharram 1432 ::::
Semua Gambar Adalah Hiasan



Disarikan dari Hakikat Dunia (Mahyudin Purwanto ), Hakikat Perilaku Zuhud (Muhammad Irfan Helmy), Kehidupan Dunia (Firdaus MA), Kitab Riyadhus Shalihin (Imam Nawawi), dll.
________________________
Dipetik Dan Disunting Dari:
http://ervakurniawan.wordpress.com/2010/03/19/dunia-yang-tidak-ada-nilainya/

Shared By Bicara Hidayah